Sensor AC berperan penting untuk membaca suhu ruangan dan mengatur sistem pendingin agar tetap stabil. Ketika sensor rusak, AC tidak lagi bekerja sesuai perintah, entah terlalu dingin, tidak dingin sama sekali, atau mati hidup sendiri. Tapi jangan buru-buru ganti unit baru, ada beberapa kondisi yang masih bisa diatasi dengan perawatan dan pemeriksaan ringan.
Kalau kamu ingin AC tetap awet dan dinginnya stabil, pastikan rutin melakukan cuci AC agar unit tidak mudah kotor atau error. Percayakan perawatannya pada bTaskee, jasa cuci AC profesional dan terpercaya yang siap datang ke rumah kapan saja.
Apa Fungsi Sensor AC?
Sensor AC adalah komponen kecil yang bertugas mendeteksi suhu ruangan serta berbagai parameter dalam sistem pendingin dan mengirim sinyal ke sistem utama untuk menyesuaikan kinerja pendinginan.
Apa Saja Jenis-Jenis Sensor AC?
- Sensor Suhu Ruangan (Room Temperature Sensor)
Sensor ini bertugas membaca suhu udara di dalam ruangan. Data yang dikirimkan akan digunakan oleh sistem kontrol AC untuk menentukan apakah kompresor perlu bekerja atau berhenti. Jika sensor ini rusak, AC bisa terasa tidak dingin atau justru terlalu dingin. - Sensor Evaporator (Evaporator Temperature Sensor)
Terpasang di pipa evaporator unit indoor. Fungsinya memantau suhu pipa agar tidak terlalu dingin atau membeku. Sensor ini juga membantu menjaga efisiensi pendinginan dan mencegah terbentuknya es di dalam unit. - Sensor Kondensor (Condenser Temperature Sensor)
Ditempatkan di unit outdoor. Sensor ini memonitor suhu kondensor dan menjaga agar tekanan refrigeran tetap stabil. Jika sensor ini bermasalah, kompresor bisa bekerja terlalu berat atau bahkan mati mendadak. - Sensor Suhu Luar (Outdoor Air Temperature Sensor)
Digunakan pada AC inverter atau sistem multi-split untuk membaca suhu lingkungan luar. Tujuannya agar sistem pendingin bisa menyesuaikan kinerja berdasarkan kondisi suhu sekitar, sehingga lebih hemat energi. - Sensor Pipa Discharge (Discharge Pipe Sensor)
Berfungsi mendeteksi suhu gas panas yang keluar dari kompresor. Sensor ini penting untuk mencegah overheat pada AC dan menjaga umur kompresor tetap panjang.
Untuk memahami cara kerja komponen ini, kamu perlu tau juga cara kerja AC secara keseluruhan, termasuk bagaimana sistem membaca suhu dan mengatur kompresor agar pendinginan tetap efisien.
Bagaimana Cara Kerja Sensor AC?
Informasi dari sensor AC ini kemudian dikirimkan ke unit kontrol AC (modul elektronik atau ECU) untuk mengatur dan mengoptimalkan kinerja komponen AC lainnya (seperti kompresor, blower, dan katup ekspansi) agar suhu yang diinginkan tercapai dan sistem bekerja secara efisien serta aman (misalnya, mencegah evaporator membeku).
Tanpa sensor, AC tidak bisa membaca suhu dengan akurat sehingga kerja kompresor AC jadi tidak seimbang dan konsumsi listrik meningkat.
Bagaimana Ciri-Ciri Sensor AC Rusak?
Kerusakan pada sensor biasanya mudah dikenali dari perilaku AC yang tidak normal. Tanda-tanda umumnya antara lain:
1. AC Tidak Dingin Meskipun Suhu Sudah Rendah
Sensor yang rusak tidak mampu membaca suhu aktual ruangan. Akibatnya, sistem pendingin berhenti terlalu cepat dan udara yang keluar terasa hangat meski remote sudah diatur ke suhu rendah. Kondisi ini sering kali mirip dengan AC tidak dingin akibat gangguan di komponen lain seperti filter atau freon.
2. AC Mati Hidup Sendiri Tanpa Alasan Jelas
Salah satu gejala paling umum adalah AC yang hidup dan mati berulang kali. Hal ini terjadi karena sensor salah mengirim sinyal ke sistem utama, membuat mesin berpikir suhu sudah sesuai padahal belum.
3. Indikator Lampu Berkedip Terus
Lampu indikator yang berkedip bisa menjadi kode error dari sensor suhu. Beberapa merek AC seperti Daikin, LG, atau Panasonic bahkan memiliki pola kedipan tertentu yang menunjukkan jenis kerusakan sensor.
4. Suhu Ruangan Tidak Stabil
Sensor yang bermasalah menyebabkan suhu naik turun tanpa kendali. Kadang terlalu dingin, kadang malah panas, karena pembacaan suhu yang tidak akurat.
Apa Penyebab Sensor AC Rusak?
Kerusakan sensor tidak selalu karena umur komponen. Banyak faktor eksternal yang memengaruhi performanya.
1. Penumpukan Debu dan Kotoran pada Unit Indoor
Debu bisa menutupi sensor dan mengganggu pembacaan suhu. Hal ini bisa dihindari dengan melakukan cara membersihkan AC secara rutin, terutama di bagian filter dan evaporator.
2. Kabel Sensor Longgar atau Putus
Getaran dari unit indoor bisa membuat kabel sensor longgar atau bahkan putus. Kondisi ini sering menyebabkan sinyal tidak stabil dan error pembacaan suhu.
3. Umur Komponen yang Sudah Lama
Sensor yang sudah beroperasi bertahun-tahun akan mengalami penurunan sensitivitas. Meskipun tampak normal, performanya bisa melambat dan menyebabkan respon AC jadi tidak akurat.
4. Korosi atau Kelembapan Tinggi di Sekitar Unit AC
Kelembapan bisa membuat konektor sensor berkarat. Dalam jangka panjang, hal ini menghambat transmisi sinyal dan menyebabkan AC tidak merespons perintah dari remote.
Bagaimana Cara Mengecek Sensor AC Rusak?
Ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan sendiri sebelum memanggil teknisi, yaitu:
- Gunakan Mode Diagnostik di Remote AC. Sebagian besar AC modern memiliki fitur diagnosis otomatis. Aktifkan mode ini untuk mengetahui apakah sensor mendeteksi error.
- Cek Posisi Sensor Suhu di Unit Indoor. Pastikan sensor tidak terlepas dari tempatnya. Sensor yang bergeser bisa membaca suhu dari udara panas di dalam mesin, bukan suhu ruangan sebenarnya.
- Perhatikan Respons AC terhadap Perubahan Suhu. Coba ubah suhu di remote beberapa derajat. Jika AC tidak merespons sama sekali, besar kemungkinan sensor tidak berfungsi.
Apakah Sensor AC Rusak Bisa Diperbaiki atau Harus Diganti?
Sensor bisa diperbaiki jika masalahnya hanya pada posisi atau konektor longgar. Namun jika komponen thermistor-nya rusak atau korosi parah, penggantian adalah satu-satunya cara.
Agar tidak sering mengalami kerusakan, penting untuk melakukan perawatan AC berkala, termasuk membersihkan filter dan unit indoor dari debu yang bisa mengganggu pembacaan suhu.
Berapa Biaya Perbaikan Sensor AC Rusak?
Harga perbaikan sensor AC umumnya berkisar antara Rp150.000 hingga Rp400.000 tergantung merek dan tipe AC. Jika perlu penggantian sensor baru, biayanya bisa mencapai Rp600.000–Rp800.000.
Rawat AC dengan Layanan Cuci AC bTaskee
Daripada mengeluarkan biaya besar untuk servis, lebih baik menjaga kebersihan unit agar sensor tidak cepat error. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah cuci AC secara berkala, terutama bagian indoor yang paling sering terkena debu. Kamu juga bisa memilih jasa cuci AC terdekat agar perawatan lebih praktis dan hasilnya tetap bersih.
Merawat AC tidak harus menunggu rusak dulu. Dengan layanan Cuci AC bTaskee, kamu bisa menjaga performa pendinginan tetap optimal tanpa repot. Pengerjaannya dilakukan oleh Tasker terlatih, bergaransi 7 hari, dan tanpa biaya tambahan tersembunyi. Jadwalnya pun fleksibel, bisa kamu atur langsung lewat aplikasi bTaskee.
bTaskee hadir sebagai solusi praktis untuk memenuhi segala kebutuhan rumah tangga dan gaya hidup kamu. Dari layanan home cleaning, office cleaning, deep cleaning, servis AC, hingga relaksasi dengan massage, semua bisa kamu dapatkan dalam satu platform!
Dengan kualitas terbaik, tanpa adanya biaya tambahan, hingga garansi 7 hari, bTaskee siap menjadi #AndalanRumahTangga untuk mendukung hari-hari kamu agar lebih efisien dan nyaman.
Yuk, temukan layanan yang kamu butuhkan sekarang juga! Jangan lupa follow akun Instagram @bTaskeeid, X di @btaskeeid, TikTok di @btaskeeid, dan LinkedIn di @btaskee-indonesia untuk update terbaru, promo menarik, dan tips seputar kebersihan serta kehidupan yang lebih mudah.
Download juga aplikasi bTaskee untuk mendapatkan layanan praktis langsung dari hpmu!











