Najis Mutawasitah: Pengertian, Contoh dan Cara Membersihkannya

Share on facebook
Share on twitter
Share on pinterest
Share on linkedin
Share on email
Najis Mutawasitah
Share
Share on facebook
Share on twitter
Share on pinterest
Share on linkedin
Share on email

Menjaga kesucian diri dan lingkungan merupakan hal penting dalam Islam, termasuk dalam hal membersihkan najis. Dalam Islam, terdapat beberapa jenis najis yang salah satunya adalah najis mutawasitah. Bagi kamu yang belum mengetahui tentang jenis najis ini, yuk simak artikel berikut untuk memahami pengertian, jenis, contoh dan bagaimana cara membersihkannya.

Apa Itu Najis Mutawasitah?

Apa Itu Najis Mutawasitah?
Sumber: Freepik

Dalam ajaran Islam, najis merujuk pada segala sesuatu yang dianggap kotor menurut syariat dan wajib dibersihkan sebelum melaksanakan ibadah. Salah satu jenis najis tersebut adalah najis mutawasitah, yaitu kategori najis yang memiliki tingkat kekotoran sedang. Najis ini membutuhkan proses pembersihan yang lebih intensif dibandingkan najis mukhaffafah, tetapi tidak seberat najis mughallazhah.

Najis mutawasitah mencakup berbagai jenis zat atau cairan yang berasal dari tubuh manusia maupun hewan yang diharamkan untuk dikonsumsi. Pembersihannya harus dilakukan dengan cara yang benar agar status suci benda atau tempat yang terkena najis dapat dipulihkan. 

Proses membersihkan najis mutawasitah biasanya melibatkan beberapa tahap, termasuk menghilangkan sumber najis, mencuci area yang terkena, serta membilasnya hingga bersih sempurna. Selain itu, alat dan media pembersih juga perlu diperhatikan agar tidak menyebarkan najis ke tempat lain.

Jenis dan Contoh Najis Mutawasitah 

Secara umum, najis mutawasitah dibagi menjadi dua bentuk berdasarkan sumbernya. Berikut ini penjelasan dari kedua jenis najis dan contohnya:

1. Najis ‘Ainiyah  

Najis ‘ainiyah merujuk pada najis yang jelas bentuk dan sumbernya, seperti darah, nanah, air kencing, atau kotoran manusia dan hewan haram. Jenis najis ini memiliki bentuk fisik yang mudah dilihat dan wajib dihilangkan secara langsung agar benda atau tempat bisa kembali suci.

Contohnya adalah darah yang menempel di pakaian saat menstruasi atau terluka, air kencing bayi yang mengenai kasur, atau kotoran kucing yang ada di lantai. Karena sifatnya yang nyata dan terlihat, pembersihan najis ‘ainiyah harus dimulai dengan menghilangkan zat najis tersebut sebelum dilanjutkan dengan pembersihan menggunakan air bersih.

2. Najis Hukmiyah  

Berbeda dengan najis ‘ainiyah, najis hukmiyah adalah najis yang tidak terlihat secara fisik namun dihukumi najis karena telah terkontaminasi oleh sumber najis. Contohnya adalah permukaan lantai yang pernah terkena air kencing.

Najis hukmiyah tidak meninggalkan bekas fisik, tetapi karena adanya terkena kontak langsung dengan sumber najis, maka ia tetap dianggap sebagai najis yang harus dibersihkan. Proses pembersihannya umumnya cukup dengan menyiram atau membasuh bagian yang terkena najis tersebut menggunakan air bersih.

Baca Juga: Najis Mukhaffafah: Pengertian & Cara Membersihkannya

Tips dan Cara Membersihkan Najis Mutawasitah

Lantas bagaimana cara membersihkan najis mutawasitah yang benar? Berikut beberapa tips dan cara membersihkannya, yaitu: 

1. Siram Bersih dan Hilangkan Najisnya  

Langkah pertama dalam membersihkan najis mutawasitah adalah menghilangkan bentuk fisik dari najis tersebut. Jika najis masih menempel atau tersisa, siram dengan air bersih hingga semua zat najis hilang sepenuhnya.

Jika najis mengenai pakaian atau karpet, segera angkat atau sikat bagian yang terkena agar partikel najis tidak menyebar ke area lain. Setelah sumber najis dihilangkan, barulah dilanjutkan dengan pembersihan lanjutan seperti mencuci dan menggosok dengan sabun dan air bersih.

2. Cuci atau Sikat Bersih Area yang Terkena Najis  

Setelah najis hilang, area yang terkena najis perlu dicuci atau disikat dengan sabun atau deterjen agar semua sisa mikroba atau zat najis benar-benar hilang. Gunakan sikat atau spons untuk membersihkan permukaan tempat najis berada. 

Untuk pakaian, cucilah menggunakan deterjen dan bilas hingga bersih. Sedangkan untuk lantai, gunakan cairan pembersih lantai untuk mengangkat noda dan bakteri. Pastikan tidak ada bekas warna, bau, atau tekstur yang tersisa setelah proses pembersihan.

3. Bilas Kembali dengan Air Bersih 

Setelah dicuci atau disikat, bilas area atau benda yang terkena najis dengan air bersih hingga tidak ada sisa sabun atau deterjen. Air yang digunakan harus suci dan mensucikan, yaitu air dari sumber yang halal dan tidak tercampur najis lainnya.

Setelah itu gunakan lap microfiber atau kain lembut untuk mengelap sisa air agar cepat kering. Proses pembilasan ini bertujuan untuk memastikan bahwa benda atau tempat sudah dalam kondisi suci dan siap digunakan kembali untuk aktivitas harian maupun ibadah.

4. Gunakan Alat Bantu dan Perlengkapan Saat Membersihkan Najis  

Agar proses pembersihan najis lebih efektif dan higienis, gunakan alat bantu seperti sarung tangan, masker, atau pelindung kaki jika diperlukan. Hal ini digunakan untuk mencegah kontak langsung dengan najis dan mencegah penyebaran bakteri atau penyakit.

Gunakan juga alat pembersih seperti sikat atau vacuum cleaner untuk membersihkan najis yang susah dijangkau terutama di karpet atau sofa. Namun pastikan alat tersebut juga dibersihkan setelah digunakan agar tidak menjadi sumber kontaminasi ulang.

5. Bersihkan Sesegera Mungkin  

Semakin cepat najis dibersihkan, semakin kecil kemungkinan ia menyebar atau meresap ke permukaan benda. Jika dibiarkan terlalu lama, najis bisa mengendap dan sulit diangkat, bahkan menimbulkan bau tidak sedap atau jamur.

Oleh karena itu, segera lakukan pembersihan begitu najis ditemukan, baik itu di pakaian, lantai, atau furniture lain. Selain itu, segera ganti pakaian atau alat yang terkena najis agar tidak menyentuh benda atau area lain secara tidak sengaja.

6. Gunakan Air Hangat untuk Membersihkan Najis  

Untuk membersihkan najis, sebaiknya gunakan air hangat karena cenderung lebih efektif dalam melunturkan noda dan zat lain seperti darah, urine, atau kotoran. Suhu air yang hangat membantu melunakkan endapan najis sehingga lebih mudah diangkat saat dicuci atau disiram.

Namun, pastikan suhu air tidak terlalu panas agar tidak merusak permukaan benda atau kulit tangan. Setelahnya, bilas kembali dengan air dingin bersih agar permukaan benda benar-benar steril dan siap digunakan.

7. Pastikan Area Bersih dan Kering Sebelum Digunakan Kembali  

Setelah proses pembersihan selesai, pastikan area atau benda yang terkena najis dalam keadaan benar-benar kering sebelum digunakan kembali. Kelembapan bisa menjadi pemicu berkembang biaknya bakteri atau jamur jika tidak dikeringkan secara tuntas.

Untuk mempercepat, gunakan kipas angin, hand dryer, atau sinar matahari untuk mempercepat proses pengeringan. Jika najis berada di kasur atau sofa, gunakan blower atau mesin steam untuk memastikan bagian dalamnya kering sempurna. Selain itu, hindari menyentuh atau menggunakan area tersebut sebelum benar-benar dalam kondisi kering. 

8. Cuci Bersih Peralatan yang Digunakan  

Setelah membersihkan najis, jangan lupa untuk mencuci bersih semua alat dan perlengkapan yang digunakan selama proses pembersihan. Rendam alat-alat seperti sikat, spons, lap, sarung tangan dalam larutan air dan cairan desinfektan selama beberapa menit, lalu bilas hingga bersih dan keringkan. 

Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran najis ke benda atau area lain secara tidak sengaja. Setelah itu, simpan alat pembersih di tempat khusus yang kering dan tertutup agar tidak menjadi sumber kontaminasi ulang. Jika memungkinkan, pisahkan alat pembersih untuk area najis dan alat pembersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Najis Mugholadoh: Pengertian, Contoh, dan Cara Membersihkannya

Jaga Kebersihan Rumah dari Berbagai Kotoran dengan Deep Cleaning bTaskee

Itulah penjelasan terkait najis mutawasitah. Bagi kamu yang ingin membersihkan rumah dari segala najis secara maksimal tanpa harus repot, pesan saja layanan bTaskee. bTaskee menyediakan layanan Deep Cleaning dengan tenaga profesional yang akan membantu membersihkan setiap sudut rumahmu dengan detail. 

Mulai dari kamar, dapur, ruang tamu hingga kamar mandi semua akan kembali bersih tanpa harus repot-repot membersihkannya sendiri. Dengan begitu setiap kotoran, debu dan noda membandel lainnya akan hilang dan rumah kembali bersih dan higienis. 

bTaskee hadir sebagai solusi praktis untuk memenuhi segala kebutuhan rumah tangga dan gaya hidup kamu. Dari layanan home cleaning, office cleaning, deep cleaning, servis AC, hingga relaksasi dengan massage, semua bisa kamu dapatkan dalam satu platform!

Dengan kualitas terbaik, tanpa adanya biaya tambahan, hingga garansi 7 hari, bTaskee siap menjadi #AndalanRumahTangga untuk mendukung hari-hari kamu agar lebih efisien dan nyaman.

Yuk, temukan layanan yang kamu butuhkan sekarang juga! Jangan lupa follow akun Instagram @bTaskeeid, X di @btaskeeid, TikTok di @btaskeeid, dan LinkedIn di @btaskee-indonesia untuk update terbaru, promo menarik, dan tips seputar kebersihan serta kehidupan yang lebih mudah.

Download juga aplikasi bTaskee untuk mendapatkan layanan praktis langsung dari hpmu!

Download-app-bTaskee-tren-CH-Play
Download-app-bTaskee-tren-iOS

ติดตามข่าวสารล่าสุด โปรโมชั่นและเคล็ดลับดีๆที่ช่วยให้ชีวิตคุณง่ายขึ้น จาก bTaskee
download-asker-btaskee-ver-3

Book a home cleaning task
right away

Download, register and experience exciting features only available on bTaskee App – On-demand Home Services

Scan QR code

Bạn đã nhận được vé mời, vui lòng kiểm tra tài khoản bTaskee tại mục 'Ưu đãi của tôi' để biết thêm thông tin chi tiết.
qr-download-asker
or click button