Mengetahui cara mengepel lantai yang tepat itu penting, apalagi kalau kamu ingin rumah selalu bersih dan nyaman. Meskipun terdengar sederhana, mengepel lantai sebenarnya punya banyak teknik dan trik yang perlu diperhatikan. Kesalahan kecil saat mengepel bisa bikin lantai jadi lengket, bau amis, bahkan jadi sarang bakteri. Di artikel ini, kita akan bahas tuntas tentang cara mengepel lantai yang benar, penyebab lantai bau setelah dipel, hingga tips agar lantai wangi tahan lama. Yuk, kita mulai dari dasar-dasarnya dulu.
Kenapa Mengepel Tidak Bisa Asal-asalan?
/how-to-mop-a-floor-1901114-12-0fae9d8c83ff402686beac2d33e69aeb.jpg)
Mengepel bukan sekadar menggosok lantai pakai kain basah. Teknik, urutan, hingga bahan pembersih yang dipakai berperan besar terhadap hasil akhirnya. Kalau salah langkah, kotoran bisa menyebar alih-alih terangkat. Bahkan, sisa sabun bisa bikin lantai lengket atau licin berbahaya.
Apa Saja Peralatan yang Dibutuhkan untuk Mengepel?
Sebelum mulai, siapkan alat-alat berikut agar proses mengepel jadi lebih efisien:
- Ember berisi air bersih
- Mop (kain pel) yang bersih dan sesuai jenis lantai
- Cairan pembersih lantai (disesuaikan jenis permukaan)
- Sikat atau kain untuk noda membandel
- Sarung tangan karet (jika pakai bahan kimia kuat)
8 Cara Mengepel Lantai agar Keset
Walaupun setiap jenis lantai memiliki karakteristik unik, ada panduan dasar yang bisa kamu terapkan untuk memastikan proses mengepel berjalan efektif. Langkah-langkah ini membantu menjaga kebersihan sekaligus memperpanjang umur lantai rumahmu, apa pun jenis materialnya. Jangan asal basah dan digosok, karena teknik mengepel yang tepat bisa membuat perbedaan besar pada tampilan dan kesehatan ruangan. Simak 8 panduan umum mengepel lantai yang bisa kamu terapkan.
1. Bersihkan Debu dan Kotoran Terlebih Dahulu
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah menyapu atau menyedot debu di permukaan lantai. Kenapa ini penting? Karena kalau kamu langsung mengepel tanpa membersihkan debu terlebih dulu, kotoran bisa menyebar dan malah bikin lantai makin kotor. Gunakan sapu atau vacuum cleaner, terutama di area yang sering dilalui. Dengan begini, pel kamu nggak cepat kotor dan hasil pel juga lebih maksimal.
2. Gunakan Air Bersih dan Hangat
Air hangat membantu melarutkan kotoran dan minyak yang menempel di lantai lebih efektif daripada air dingin. Tapi, jangan gunakan air panas, ya! Apalagi kalau lantainya berbahan vinyl atau kayu, bisa rusak. Air hangat juga membantu cairan pembersih bekerja lebih maksimal dan membuat lantai cepat kering.
3. Campurkan Cairan Pembersih Sesuai Takaran
Setiap pembersih lantai punya aturan pemakaian yang berbeda. Biasakan membaca label sebelum menuangkannya ke dalam air. Takaran yang berlebihan bisa meninggalkan residu lengket di lantai. Sebaliknya, kalau terlalu sedikit, kotoran sulit terangkat. Pastikan kamu menggunakan cairan yang sesuai dengan jenis lantai dan dalam takaran yang tepat.
4. Peras Kain Pel Sampai Tidak Terlalu Basah
Memeras kain pel hingga cukup lembap, bukan basah kuyup, adalah langkah penting dalam cara mengepel lantai. Lantai yang terlalu basah bisa sulit kering dan menyebabkan jamur atau noda air. Selain itu, terlalu banyak air bisa merusak lantai kayu atau laminasi. Gunakan teknik zigzag saat mengepel agar seluruh permukaan terjangkau dengan merata.
5. Mulai dari Sudut Ruangan
Selalu mulai dari sudut paling jauh dari pintu masuk, dan pel menuju ke arah luar ruangan. Ini supaya kamu tidak menginjak area yang sudah dipel. Jangan lupa, gerakkan pel secara konsisten dan ulangi jika masih ada noda membandel. Satu hal penting, ganti air pel jika sudah terlihat keruh.
6. Gunakan Dua Ember Berbeda
Tips profesional yang jarang diketahui orang adalah menggunakan dua ember. Satu ember untuk air sabun, dan satu lagi untuk membilas pel. Cara ini bikin air tetap bersih dan hasil pel lebih maksimal. Dengan metode ini, kamu bisa menghindari lantai yang terasa licin atau kotor setelah dipel.
7. Keringkan dengan Kipas atau Buka Ventilasi
Setelah selesai mengepel, pastikan lantai cepat kering. Bisa dengan membuka jendela, menyalakan kipas, atau AC. Udara yang mengalir mempercepat proses pengeringan dan menghindari lantai jadi lengket. Ini penting, apalagi kalau kamu tinggal di daerah lembap.
8. Pel Rutin Sesuai Frekuensi Aktivitas
Untuk area dapur atau ruang tamu yang sering dipakai, usahakan mengepel minimal dua kali seminggu. Sedangkan untuk kamar atau area yang jarang dilewati, sekali seminggu cukup. Jadwal yang konsisten membuat rumah tetap higienis dan bebas bau.
Kenapa Lantai Bau Amis dan Lengket Setelah Dipel?
:max_bytes(150000):strip_icc()/GettyImages-1415167136-44def5d40e894c2a8b8e263fa32003f0.jpg)
Kalau lantai terasa lengket atau justru mengeluarkan bau tidak sedap setelah dipel, mungkin ada kesalahan dalam proses pembersihan. Yuk, cari tahu beberapa pertanyaan umum yang sering muncul terkait masalah ini.
1. Penggunaan Cairan Pembersih Berlebihan
Kalau kamu berpikir makin banyak cairan pembersih hasilnya makin bersih, itu keliru. Cairan yang terlalu banyak justru menumpuk dan meninggalkan residu. Akibatnya, lantai jadi lengket dan bisa menimbulkan bau tak sedap. Pastikan mengikuti dosis yang tertera di label produk.
2. Air Pel Tidak Diganti
Menggunakan air pel yang sudah keruh bisa membuat lantai malah kotor kembali. Selain itu, air kotor ini menyebarkan bakteri dan menyebabkan bau amis. Jangan malas mengganti air pel setidaknya dua kali selama proses mengepel berlangsung.
3. Kain Pel Jarang Dicuci
Kain pel atau mop yang jarang dicuci atau terlalu lama dipakai menyimpan kotoran, bakteri, dan bau dari sesi mengepel sebelumnya. Ketika dipakai lagi, semua itu akan berpindah ke lantai dan menyebabkan bau tak sedap. Selain itu, mop lama biasanya tidak mampu menyerap air dengan optimal, yang membuat lantai mudah lembap dan lengket.
4. Lantai Tidak Dikeringkan dengan Baik
Setelah mengepel, jika kamu membiarkan lantai dalam keadaan lembap, maka jamur dan bau bisa berkembang. Ventilasi yang buruk juga memperparah kondisi ini. Maka dari itu, pengeringan adalah bagian penting dalam cara mengepel lantai yang benar.
Baca Juga: Waktu Terbaik Bersih-Bersih Rumah Beserta Manfaatnya
5 Tips Membuat Lantai Wangi Tahan Lama

Lantai bersih saja nggak cukup, tentu lebih menyenangkan kalau lantainya juga wangi. Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba agar aroma segar bertahan lebih lama.
1. Tambahkan Essential Oil ke dalam Air Pel
Campurkan beberapa tetes essential oil seperti lavender, lemon, atau eucalyptus ke dalam air pel. Selain wangi, essential oil juga punya sifat antibakteri. Pilih aroma yang sesuai dengan suasana rumah kamu.
2. Gunakan Pembersih Lantai Beraroma Segar
Pilih cairan pel yang sudah mengandung pewangi tahan lama. Banyak produk di pasaran yang menawarkan aroma segar seperti jeruk, mawar, atau pinus. Tapi ingat, tetap gunakan sesuai dosis, ya.
3. Mengepel Saat Cuaca Cerah
Cuaca yang cerah membuat proses pengeringan lebih cepat. Lantai yang cepat kering cenderung tidak menimbulkan bau apek. Selain itu, sinar matahari juga membantu membunuh kuman di permukaan lantai.
4. Ganti Air Pel Sesering Mungkin
Semakin sering kamu mengganti air pel, semakin bersih lantainya. Air pel yang bersih menghasilkan lantai yang bebas kotoran dan lebih wangi. Sebaliknya, semakin kotor air pel akan semakin tinggi kemungkinan lantai akan berbau amis. Maka dari itu, ganti air pel sesering mungkin agar tidak banyak kuman dan bakteri.
5. Sering Menyapu Debu Halus
Debu yang dibiarkan menumpuk bisa memengaruhi hasil pel. Lantai jadi cepat kotor dan bau walaupun sudah dipel. Menyapu rutin adalah investasi kecil untuk lantai wangi setiap hari.
Jenis Pembersih Lantai yang Cocok Sesuai Material
Tidak semua pembersih cocok untuk semua jenis lantai. Salah pilih, lantai bisa rusak atau tampak kusam.
- Lantai Keramik: Umumnya cocok dengan hampir semua cairan pembersih biasa.
- Lantai Kayu atau Parket: Gunakan pembersih khusus untuk lantai kayu. Hindari air berlebih.
- Lantai Vinyl: Pilih pembersih yang lembut dan tidak mengandung alkohol tinggi.
- Lantai Marmer: Gunakan cairan pembersih dengan pH netral agar tidak mengikis permukaannya.
Mengepel bukan hanya tugas rumah tangga biasa, tapi juga seni menjaga kebersihan dan kenyamanan rumah. Dengan memahami cara mengepel lantai yang tepat, kamu bisa menciptakan rumah yang lebih sehat, bebas bau, dan wangi menyegarkan. Jangan remehkan detail kecil seperti jenis kain pel, takaran cairan pembersih, hingga teknik pengeringan. Semua berperan besar dalam hasil akhir lantai kamu. Lakukan secara rutin, dan nikmati lantai bersih setiap hari.
Baca Juga: 7 Jenis Keramik Lantai yang Cocok untuk Rumah Kamu
Pesan Home Cleaning bTaskee, Tidak Perlu Repot Bersih – Bersih Rumah
Jika kamu tidak memiliki cukup waktu atau ingin hasil yang lebih maksimal tanpa repot, layanan home cleaning dari bTaskee bisa menjadi solusi yang tepat. Layanan ini sudah mencakup penyapuan dan pengepelan seluruh ruangan. Kamu tidak perlu menyiapkan alat atau bahan pembersih sendiri. Tasker bTaskee akan datang dengan perlengkapan lengkap dan membantu membersihkan rumah secara menyeluruh agar tetap bersih, wangi, dan nyaman.
bTaskee hadir sebagai solusi praktis untuk memenuhi segala kebutuhan rumah tangga dan gaya hidup kamu. Dari layanan home cleaning, office cleaning, deep cleaning, servis AC, hingga relaksasi dengan massage, semua bisa kamu dapatkan dalam satu platform!
Dengan kualitas terbaik, tanpa adanya biaya tambahan, hingga garansi 7 hari, bTaskee siap menjadi #AndalanRumahTangga untuk mendukung hari-hari kamu agar lebih efisien dan nyaman.
Yuk, temukan layanan yang kamu butuhkan sekarang juga! Jangan lupa follow akun Instagram @bTaskeeid, X di @btaskeeid, TikTok di @btaskeeid, dan LinkedIn di @btaskee-indonesia untuk update terbaru, promo menarik, dan tips seputar kebersihan serta kehidupan yang lebih mudah.
Download juga aplikasi bTaskee untuk mendapatkan layanan praktis langsung dari hpmu!











