Mengetahui cara menanam jahe dengan benar akan membuat kamu bisa menikmati hasil panen dari tanaman herbal yang bermanfaat ini langsung di rumah. Jahe termasuk rempah yang banyak digunakan untuk masakan, minuman hangat, hingga obat tradisional, sehingga menanamnya sendiri sangat menguntungkan. Supaya kamu lebih fokus mengurus tanaman dan tidak repot dengan urusan rumah yang berantakan, manfaatkan layanan Home Cleaning bTaskee. Klik tombol di bawah untuk pesan!
Mengenal Tanaman Jahe

Jahe (Zingiber officinale Roscoe) adalah tanaman rimpang dari keluarga Zingiberaceae yang sejak lama dipakai sebagai bumbu dapur dan obat tradisional. Aromanya khas, rasanya pedas hangat, dan nilainya tinggi karena dibutuhkan di dapur, jamu, hingga industri farmasi.
Karakteristik Botani Jahe
Tanaman jahe tumbuh baik di daerah tropis dengan ketinggian 0–1.500 mdpl dan suhu ideal 25–30°C. Sistem perakarannya berupa rimpang yang menyimpan cadangan makanan. Batang semunya terbentuk dari pelepah daun yang rapat, sedangkan daunnya berbentuk lanset dengan warna hijau segar. Bunga berbentuk bulir, namun jarang muncul bila ditanam untuk keperluan dapur.
Secara agronomi, jahe termasuk tanaman semusim dengan umur panen rata-rata 8–12 bulan. Pertumbuhan optimal dicapai pada tanah gembur, kaya bahan organik, dengan pH 6–6,5 serta drainase baik agar rimpang tidak mudah busuk.
Domestikasi Jahe
Domestikasi jahe diperkirakan terjadi ribuan tahun lalu di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Dari kawasan ini, jahe kemudian menyebar ke Tiongkok, India, hingga Timur Tengah lewat jalur perdagangan rempah. Saat ini, Indonesia menjadi salah satu produsen jahe penting untuk kebutuhan lokal maupun ekspor.
Kegunaan Jahe
Jahe menempati posisi penting dalam daftar macam bumbu dapur karena memberi cita rasa pedas hangat yang khas. Selain itu jahe juga digunakan untuk:
- Bahan minuman herbal hangat
- Obat tradisional untuk mual, radang, dan masuk angin
- Ekstrak industri makanan, kosmetik, hingga farmasi
Kandungan Gizi dan Manfaat Jahe
Jahe mengandung senyawa bioaktif seperti gingerol, shogaol, dan zingerone. Manfaatnya untuk kesehatan antara lain:
- Mengurangi mual dan mabuk perjalanan
- Meredakan peradangan
- Meningkatkan daya tahan tubuh
- Membantu pencernaan
Jenis-jenis Jahe
Ada beberapa varietas jahe yang populer ditanam di Indonesia:
- Jahe gajah: rimpang besar, cocok untuk bumbu masakan dan produk serbuk instan.
- Jahe emprit: rimpang kecil, rasa lebih pedas, sering digunakan untuk jamu gendong di Jawa.
- Jahe merah: kulit dan daging berwarna merah, kandungan minyak atsiri tinggi, banyak dipakai untuk produk herbal farmasi dan suplemen stamina.
Apakah Semua Jenis Jahe Bisa Ditanam di Rumah?
Ya, semua jenis jahe bisa ditanam di rumah, hanya saja hasil dan peruntukannya berbeda-beda. Untuk konsumsi sehari-hari, jahe emprit dan jahe merah lebih praktis ditanam di pekarangan sempit. Kalau ingin hasil rimpang besar untuk stok masakan atau dijual, jahe gajah lebih ideal.
Cara Menanam Jahe di Rumah

Menanam jahe di rumah bisa dilakukan dengan berbagai cara, dari lahan luas hingga lahan sempit. Simak panduannya di bawah ini.
Persiapan Menanam Jahe
- Pilih rimpang sehat dengan mata tunas segar.
- Rendam rimpang dalam air hangat 12 jam untuk mempercepat perkecambahan.
- Potong rimpang berukuran 3–5 cm bila terlalu besar.
- Siapkan media tanam berupa tanah gembur, pupuk organik, dan sekam.
- Pastikan wadah atau lahan memiliki drainase baik.
Cara Menanam Jahe di Lahan Terbuka
- Gemburkan tanah sedalam 20–30 cm.
- Buat bedengan selebar 1 meter dengan parit di antaranya.
- Tanam rimpang dengan mata tunas menghadap ke atas, jarak 40 cm.
- Tutup tipis dengan tanah dan siram secukupnya.
Menanam di lahan terbuka lebih ideal untuk skala besar karena pertumbuhan rimpang bisa lebih optimal.
Cara Menanam Jahe di Polybag
- Gunakan polybag diameter minimal 30 cm.
- Isi dengan tanah gembur, pupuk kandang, dan sekam.
- Tanam 2–3 potong rimpang per polybag.
- Letakkan di area teduh yang mendapat cahaya pagi.
Media polybag fleksibel karena mudah dipindahkan dan cocok untuk pekarangan rumah yang terbatas.
Cara Menanam Jahe di Pot
- Pilih pot berdiameter besar dengan lubang drainase.
- Isi dengan campuran tanah, kompos, dan pasir.
- Letakkan 2–3 rimpang secara merata.
- Simpan pot di area terang tapi tidak terpapar terik berlebihan.
Metode pot cocok untuk rumah dengan halaman kecil, teras, atau balkon.
Cara Menanam Jahe di Lahan Sempit
- Gunakan metode vertikultur dengan rak atau pipa paralon.
- Isi setiap slot dengan media gembur dan pupuk organik.
- Tanam rimpang di setiap wadah agar lebih hemat tempat.
- Pastikan sirkulasi udara dan cahaya cukup.
Metode ini bisa dipadukan dengan tanaman lain, mirip sistem urban farming, sehingga cocok untuk perkotaan.
Perawatan Tanaman Jahe
- Siram tanaman 1–2 kali sehari sesuai kondisi cuaca.
- Tambahkan pupuk organik setiap 6 minggu.
- Singkirkan gulma agar nutrisi tidak berebut.
- Gemburkan tanah secara berkala agar oksigen masuk ke akar.
- Gunakan mulsa jerami atau daun kering untuk menjaga kelembapan tanah.
- Pangkas daun tua yang menguning untuk mengurangi risiko kelembapan berlebih.
Hama dan Penyakit pada Jahe

Tanaman jahe rentan terhadap hama dan penyakit yang bisa menurunkan hasil panen. Hama yang sering menyerang antara lain:
- Ulat tanah yang merusak akar muda.
- Nematoda yang menyerang rimpang sehingga pertumbuhan terhambat.
- Belalang yang memakan daun muda.
Sementara, penyakit utama pada jahe adalah:
- Busuk rimpang (Pythium sp.): rimpang lunak, berair, dan berbau busuk.
- Bercak daun (Phyllosticta sp.): bercak cokelat kehitaman di daun.
- Layuan bakteri (Ralstonia sp.): tanaman tiba-tiba layu meski tanah masih lembap.
Strategi pengendalian yang lebih efektif adalah pendekatan integrated pest management (IPM), seperti menanam tanaman pengusir serangga (serai, marigold), penggunaan pupuk hayati seperti Trichoderma sp. untuk menekan jamur, dan rotasi dengan tanaman non-rimpang.
Kapan Jahe Bisa Dipanen?
Jahe bisa dipanen pada waktu yang berbeda tergantung tujuan penggunaannya:
- Jahe muda: bisa dipanen pada usia 4–6 bulan setelah tanam. Teksturnya lebih lunak, aromanya segar, cocok untuk minuman jahe hangat atau olahan herbal segar.
- Jahe tua: biasanya dipanen pada usia 8–12 bulan. Rimpangnya lebih keras, kulitnya tebal, dan lebih tahan lama disimpan. Jenis ini banyak dipakai untuk bumbu dapur, produk instan, hingga kebutuhan industri.
Menariknya, kebutuhan tumbuh jahe hampir mirip dengan cara menanam cabe, karena keduanya memerlukan media gembur dan cahaya matahari cukup agar produktif.
Bagaimana Ciri-ciri Jahe Siap Dipanen?
Ciri-ciri jahe siap dipanen bisa dikenali dari kondisi daun, batang, dan rimpangnya.
- Daun menguning: sebagian besar daun berubah warna menjadi kuning dan mulai kering.
- Batang rebah atau layu: batang semu terlihat lemah dan rebah ke tanah.
- Rimpang mengeras: teksturnya padat, kulit luar lebih tebal, dan tidak mudah terkelupas.
- Aroma tajam: saat digali, rimpang mengeluarkan bau khas jahe yang kuat.
Kalau tujuanmu panen jahe muda, cirinya lebih sederhana: daun masih hijau tapi rimpang sudah membesar dan terasa segar ketika dipatahkan.
Berapa Kali Jahe Bisa Dipanen?
Jahe umumnya dipanen sekali dalam satu siklus tanam. Namun, bila sebagian rimpang dibiarkan di tanah, bisa muncul tunas baru untuk siklus berikutnya. Petani biasanya memanen dengan cangkul atau garpu tanah agar rimpang tidak rusak. Rimpang yang lecet lebih rentan terserang jamur saat penyimpanan, sehingga proses panen harus hati-hati.
Cara Menyimpan Jahe Hasil Panen
Setelah dipanen, jahe harus disimpan dengan benar supaya tetap segar dan tidak cepat busuk. Penyimpanan yang tepat juga menjaga kandungan gingerol dan minyak atsiri tetap terjaga.
- Penyimpanan suhu ruang: simpan di tempat kering berventilasi.
- Dalam kulkas: bungkus dengan kertas, tahan 2–3 minggu.
- Dalam freezer: kupas, potong kecil, tahan hingga beberapa bulan.
- Pengolahan: keringkan jadi bubuk atau iris tipis lalu jemur, bisa bertahan hingga 1 tahun bila disimpan di wadah kedap udara.
Jaga Kebersihan Rumah Setelah Panen dan Memasak
Panen jahe biasanya meninggalkan tanah, daun kering, atau cipratan kotoran di dapur dan halaman. Membersihkannya tentu butuh tenaga ekstra, apalagi kalau kamu juga harus langsung mengolah jahe hasil panen untuk masakan atau minuman.
Dengan Home Cleaning bTaskee, semua urusan bersih-bersih jadi lebih ringan. Tasker terlatih siap membantu, membawa perlengkapan sendiri, memberi garansi 7 hari, serta harga transparan tanpa biaya tambahan. Rumah tetap rapi dan nyaman, sementara kamu bisa lebih santai menikmati hasil panen jahe dari kebunmu sendiri.
bTaskee hadir untuk memudahkan segala kebutuhan rumah tangga dan lifestyle kamu, mulai dari home cleaning, deep cleaning, jasa setrika pakaian, cuci AC, family massage, dan lainnya. Dengan layanan cepat, mudah, dan terpercaya, bTaskee akan membantu kamu menjalani kehidupan yang lebih efisien dan nyaman.
Yuk, temukan layanan yang kamu butuhkan sekarang juga! Jangan lupa follow akun Instagram @bTaskeeid, X di @btaskeeid, TikTok di @btaskeeid, dan LinkedIn di @btaskee-indonesia untuk update terbaru, promo menarik, dan tips seputar kebersihan serta kehidupan yang lebih mudah.
Download juga aplikasi bTaskee untuk mendapatkan layanan praktis langsung dari hp kamu!











