Kapur barus sering dipakai di rumah untuk mengusir serangga, menyegarkan lemari, atau menjaga pakaian agar tetap kering. Walau terlihat praktis, banyak orang tidak sadar bahwa ada bahaya tersembunyi di balik penggunaannya. Jika digunakan berlebihan atau tidak tepat, zat ini bisa membahayakan kesehatan keluarga maupun kualitas udara di rumah. Klik tombol di bawah untuk pesan layanan home cleaning bTaskee agar rumahmu tetap bersih, segar, dan aman tanpa harus bergantung pada bahan kimia berisiko.
Apa Itu Kapur Barus?

Kapur barus atau kamper adalah zat padat berbentuk bulat kecil atau tablet putih yang terbuat dari senyawa kimia bernama naftalena atau kamper sintetis. Zat ini mudah menguap di suhu ruang dan menghasilkan aroma khas yang bisa menyingkirkan bau apek serta mengusir serangga kecil.
Namun, sifat kimianya membuat kapur barus tidak sepenuhnya aman. Uap yang dihasilkan bisa berdampak buruk pada sistem pernapasan maupun organ lain jika terhirup terus-menerus.
Apa Bahaya Kapur Barus bagi Kesehatan?
Banyak orang menganggap kapur barus hanya berfungsi sebagai pengharum. Padahal, risiko kesehatan yang ditimbulkan tidak bisa disepelekan.
1. Gangguan Pernapasan
Menghirup uap kapur barus secara berlebihan bisa menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Gejalanya meliputi batuk kering, sesak napas, hingga rasa terbakar di tenggorokan. Risiko akan lebih tinggi pada anak-anak dan orang dengan riwayat asma.
2. Keracunan Jika Tertelan
Kapur barus sangat berbahaya bila tertelan, terutama oleh anak kecil yang mungkin mengira bentuknya mirip permen. Keracunan kapur barus bisa menimbulkan mual, muntah, pusing, hingga kerusakan hati dan ginjal jika jumlah yang masuk cukup banyak.
3. Iritasi Kulit dan Mata
Kontak langsung dengan kapur barus dapat memicu iritasi kulit seperti kemerahan, gatal, atau rasa terbakar. Jika partikel kapur barus masuk ke mata, bisa menyebabkan perih, berair, bahkan luka ringan pada kornea.
4. Risiko Neurologis
Paparan jangka panjang pada uap kapur barus dapat mengganggu sistem saraf. Beberapa penelitian menemukan kaitan dengan sakit kepala kronis, tremor, hingga penurunan konsentrasi akibat efek racun yang menumpuk dalam tubuh.
5. Kemungkinan Menyebabkan Kanker
Naftalena dikategorikan sebagai Group C (possible human carcinogen) oleh US EPA dan Group 2B (mungkin karsinogenik bagi manusia) oleh IARC. Meski bukti pada manusia masih terbatas, studi pada hewan menunjukkan paparan jangka panjang bisa meningkatkan risiko kanker saluran pernapasan.
Apakah Kapur Harus Bahaya bagi Ibu Hamil dan Janin?
Paparan naftalena (komponen utama kapur barus) selama kehamilan bisa meningkatkan risiko anemia hemolitik pada bayi baru lahir. Menurut laporan toksikologi Inggris, naftalena bisa menembus plasenta dan memengaruhi janin. Kasus bayi baru lahir dengan anemia akibat paparan kapur barus juga pernah dicatat dalam laporan medis.
Apakah Kapur Harus Bahaya bagi Bayi dan Anak Kecil?
Bayi dan anak kecil lebih rentan terhadap paparan kapur barus. Naftalena bisa menyebabkan kerusakan sel darah merah hingga anemia hemolitik yang berbahaya bagi kesehatan mereka. Dalam kondisi parah, hemolisis yang tidak tertangani bisa berakibat fatal.
Apakah Kapur Harus Bahaya bagi Hewan Peliharaan?
Ya, kapus barus juga berbahaya untuk hewan peliharaan. Jika tertelan, anjing atau kucing bisa mengalami muntah, diare, kehilangan nafsu makan, hingga tremor. Uap yang terhirup pun bisa mengiritasi saluran pernapasan hewan.
Bahaya Kapur Barus bagi Lingkungan
Selain berdampak pada kesehatan manusia, kapur barus juga bisa merusak lingkungan. Zat kimia ini tidak mudah terurai secara alami, sehingga bisa mencemari tanah maupun air. Bila terakumulasi, ekosistem di sekitar rumah bisa terganggu, mulai dari kualitas air hingga kehidupan hewan kecil.
Cara Aman Menggunakan Kapur Barus
Jika kamu tetap ingin memanfaatkan kapur barus, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penggunaannya tidak menimbulkan risiko berlebih.
- Simpan di Tempat Tertutup. Selalu letakkan kapur barus di wadah tertutup rapat. Ini bisa mengurangi paparan uap langsung ke udara bebas dan meminimalisir risiko terhirup.
- Jauhkan dari Jangkauan Anak-anak. Karena bentuknya menyerupai permen, pastikan kapur barus disimpan di tempat yang tidak bisa dijangkau anak-anak. Hal ini penting untuk mencegah risiko keracunan.
- Gunakan Secukupnya. Tidak perlu menaruh banyak kapur barus sekaligus. Satu atau dua butir di dalam wadah kecil sudah cukup untuk menjaga pakaian dari serangga. Penggunaan berlebihan justru meningkatkan paparan zat berbahaya.
- Cari Alternatif yang Lebih Aman. Kamu bisa mengganti kapur barus dengan bahan alami yang lebih ramah kesehatan, seperti daun sereh kering, lavender, atau cedarwood. Selain berfungsi sebagai pengusir serangga, aromanya juga lebih segar dan tidak beracun.
Jasa Home Cleaning bTaskee: Rumah Bersih dan Aman Tanpa Kapur Barus
Menjaga rumah tetap wangi, bebas serangga, dan nyaman tidak harus bergantung pada kapur barus. Dengan jasa home cleaning dari bTaskee, rumahmu bisa dibersihkan secara menyeluruh oleh tenaga profesional. Tasker bTaskee menggunakan alat dan cairan pembersih yang aman untuk keluarga, termasuk anak-anak dan hewan peliharaan.
Udara di rumah pun jadi lebih segar, lemari bebas lembap, dan lingkungan terjaga tanpa risiko paparan zat kimia berbahaya.
bTaskee hadir sebagai solusi praktis untuk memenuhi segala kebutuhan rumah tangga dan gaya hidup kamu. Dari layanan home cleaning, office cleaning, deep cleaning, servis AC, hingga relaksasi dengan massage, semua bisa kamu dapatkan dalam satu platform!
Dengan kualitas terbaik, tanpa adanya biaya tambahan, hingga garansi 7 hari, bTaskee siap menjadi #AndalanRumahTangga untuk mendukung hari-hari kamu agar lebih efisien dan nyaman.
Yuk, temukan layanan yang kamu butuhkan sekarang juga! Jangan lupa follow akun Instagram @bTaskeeid, X di @btaskeeid, TikTok di @btaskeeid, dan LinkedIn di @btaskee-indonesia untuk update terbaru, promo menarik, dan tips seputar kebersihan serta kehidupan yang lebih mudah.
Download juga aplikasi bTaskee untuk mendapatkan layanan praktis langsung dari hpmu!











